GAMBAR TEKNIK - PERTEMUAN KE-1&2 PERALATAN & KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK Kelas X SMK

 >>> Pertemuan Ke-1

 

 

BAB 1

PERALALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK

 

Gambar sering disebut sebagai bahasa teknik. Sebagai bahasa teknik, sebuah gambar diharapkan dapat meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan objektif. Untuk dapat menggambar teknik dengan baik, diperlukan alat-alat gambar yang lengkapsekalikus cara menggunakan, membersihkan, dan menyimpan alat-alat dengan baik. Mempelajari peralatan dan kelengkapan gambar teknik ini menjadi sangat penting untukmengetahui fungsi dari masing-masing peralatan agar dapat digunakan secara maksimal.

 

A.     Mengenal Gambar Teknik

Sebelum mengenal gambar teknik lebih jauh, sebaiknya diketahui terlebih dahulu pengertian dari gambar. Menurut Oemar Hamalik (1986), “Gambar adalah segala sesuatuyang diwuwjudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran”. Sedangkan dalm Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 329)” Gambar adalah tiruan barang, binatang, tumbuhan dan sebagainya.”

Sejak zaman dahulu gambar sudah digunakan untuk komunikasi antar individu manusia. Sampai sekarang, cara berkomunikasi dengan gambar masih digunakan bhkan dikembangkan dengan diterapkan sebagai standar komunikasi orang-orang teknik. Gambar teknik otomotif merupakan dasar yang harus dikuasai oleh seorang ahli otomotif (mekanik), baik sebagai perencana maupun sebaginpembuat. Sebab, setiap perencanaan akan dituangkan kedalam gambar kerja bengkel yang digunakan sebagai referensi atau patokan. Dengan kata lain, gambar teknik adalah gambar yang dibuat dengan menggunakan cara-cara, ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan yang telah disepakati bersama oleh badan atau lembaga internasional standarisasi.

 

B.     Fungsi Gambar Teknik

Ada banyak cara manusia menyampaikan pemikiran atau keinginannya, baik secara lisan (suara) maupun yang bersifat abstrak, maupun melalui sebuah alat atau berupa visual (gambar dan tulisan). Jadi, fungsi gambar teknik yang sangat mendasar adalah sebagai sebuah alat untuk menyatakan maksud atau  pemikiran seseorang. Karena gambarsering dipakai sebagai alat komunikasi di kalangan orang-orang teknik maka gambar disebut sebagai bahasa teknik. Gamabar teknik sebagai suatu bahasa teknik mempunya beberapa fungsi sebagi berikut :

1.     Gambar Teknik sebagai Bahasa Teknik

2.     Penyampain Informasi

3.     Bahan Dokumentasi, Pengawetan, dan Penyimpanan

4.     Menuangkan Gagasan Untuk Pengembangan

5.     Standar Gambar Teknik

 

1.     Gambar Teknik sebagai Bahasa Teknik

Merujuk dengan yang sudah disampaikan di atas, yang dimaksud dengan gambar teknik sebagai bahasa teknik adalah gambar merupan sebauah alat untuk menyatakan maksud dari orang teknik. Gambar juga sering disebut sebagai bahsa teknik. Keterangan-keterangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bahasa, harus diberikan secukupnya sebagai lambang-lambang. Oleh sebab itu berapa banyak dan berapa tinggi mutu keterangan yang dapat diberikan dlam gambar, bergntung dari bakat perancang gambar.

Dengan kata lain, gambar teknik merupakan alat untuk menyatakan suatu ide seseorang atau gagasan ahli teknik. Gambar teknik sering disebut juga sebagai bahasa teknik atau bahasa bagi ahli teknik. Sebagai bahasa teknik, gambar teknik tentu dapat meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan objektif, dalam hal kebahasaan dikenal dlam aturan-aturan bahasa, sama halnya dengan gambar teknik. Gambar teknik juga memiliki aturan-aturan yang biasa disebut standar teknik (aturan menggambar). Dengan demikian, standar gambar juga bisa disebut aturan atau tata bahasa menggamabar teknik, nantinya standar teknik akan mengatur cara menyampaikan keterangan-keterangan melalui gambar  agar dapat dijadikan sebagai alat komunikasi, sperti halnya bahas atau tulisan.

 

2.     Penyampaian Informasi

Pada permulaan industri, perencanaan dan pembuatan benda-benda teknikdilakukan oleh orang yang sama. Sebelum benda dibuat, benda tersebut perlu dirancang dahulu dalam bentuk gambar. Dalam hal ini, gambar hanya sebagai alat berpikir atau sebagai konsep dari gagasan si pembuat. Setelah industri semakin berkembang, perencana dan pembuat tidak lagi satu orang yang sama. Tetapi menjadi dua pihak yang berbeda. Mungkin saja berbeda perusahaan, bahakan berbeda negara.

Dalam hal ini gambar berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi dari pihak perencana atau perancang kepada pihak  pembuat. Pada sebuah proyek, gambar teknik memiliki peranan penting yang menerima informasi berupa gambar karena sebenarnya bukan hanya operator, tapi ada beberapa pihak lain yang memerlukannya, misalnya bagian perancang prose produksi, bagian pengontrol selama produksi, perakitan, bagian servis, dan sebagainya. Dengan kata lain, gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang dengan tepat kepada orang-orang yang bersangkutan, kepad perancang proses, pembuatan, pemeriksa, dan sebagainya.

 



3.     Bahan Dokumentasi, Pengawetan, dan Penyimpanan

Gambar teknik merupakn dokumen yang snagat penting dlam suatu perusahaan industri, tempat data teknis menegnai suatu produk tercantum secara pasat disana. Dengan demikian, gambar berfunsi sebagai bahan dokumentasi. Mendokumentasikan gambar, berarti mengawetkan dan menyimpan gambar itu untuk digunakan sebagai bahan informasi bagi rencana-rencana baru dikemudian hari.

Gambar merupakan data teknis yang sangat ampuh,  sebab dari sana teknologi dari suatu perusahaan didapatkan dan dikumpulkan. Oleh sebab itu, gambar bukan sja diawetkan untuk menyuplai bagian bagian produk untuk perbaikan, atau untuk diperbaiki, tetapi gambar diperlukan juga untuk disimpan dan digunakan sebagai bahan informasi bagi rencana-rencana baru dikemudian hari.

 

4.     Menuangkan Gagasan untuk Pengembangan

Gagasan seorang perancang untuk membuat benda-benda teknik awalnya berupa konsep abstark dalam pikirannya. Konsep abstrak itu kemudian dituangkan kedalam bentuk gambar (biasanya berupa sketsa). Dalam hal ini, gambar berfungsi sebagai penuang gagasanperancang  darin konsep abstraknya. Bagi perancang, gambar tersebut sekaligus berfungsi untuk meningkatkan daya pikirnya.

Pada istilah lainnya, menurut oerkembangan teknik dan perkembangan sosial, fungsi dan pengunaan cara-cara menggambar telah mengalami perubahan yang signifikan. Sebuah gambar suasana atau gambar sistem dari suatu grup digunakan tidak diperlukan indikasi atau catatanyang tepat. Sebab produk tersebut dibuat terutama sekali oleh keahlian  si pembuat.

 

5.     Standar Gambar Teknik

Standar gambar teknik merupakan suatu keseragaman yang telah disepakati bersamadengan tujuan untuk menghindarialah pengertian dalam komunikasi teknik. Orang-orang terkait dalam bidnag gambar teknik perlu mengetahui tentang standar. Orang-orang terkait tersebut anata lain siswa pada kelompok teknologi dan industri, para perencana produk, operator otomotif, operator perakitan,  mekanik, dan pengontrol mutu dari suatu produk atau mesin.

Standar gambar teknik dapat diberlakukan didalam lingkungan perushaan, anatarperusahaan atau industri di dalam suatu negara. Bahkan standar gambar teknik dapat diberlakukan pada industri anatar negara yang dikenal dengan staandar internasional atau disingkat SI. negara-negara yang sudah membuat standar tersebut adalah Jepang (JIS), dan Belanda (NEN), Jerman (DIN), Indonesia (SII), Standar Internasional (ISO).

ISO (Internasional Organization for Standarization) bertujuan untuk menyatukan pengertian teknik antarbangsa dengan jalan membuat standar. Standar yang dibuat tersebut kemudian dibawa ke forum Internasional dengan tujuan sebagai berikut :

a.     Memudahkan perdganagan nasional maupun internasional,

b.     Memudahkan komunikasi teknik, dan

c.      Bagi negara-negara berkembang, dapat memberi petunjuk petunjuk praktis pada persoalan khusus dalam bidang teknik.

 


    >>> Pertemuan Ke -2

C. Peralatan Gambar Teknik

Di dalam teknik otomotif, ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan berupa normalisasi atau standarisasi yang sudah ditetapkan oleh iso (international organisation for standardisation) yaitu sebuah badan atau lembaga internasional untuk standardisasi. Peralatan gambar untuk membuat gambar teknik juga ada standar yang mengacu pada ISO. Selain iso sebagai sebuah badan internasional (antarbangsa), di negara-negara tertentu ada yang memiliki badan standardisasi nasional yang cukup dikenal di seluruh dunia.

Sebagai suatu alat komunikasi, gambar teknik mengandung maksud tertentu, perintah-perintah atau informasi dari pembuat gambar (perencana) untuk disampaikan kepada pelaksana atau pekerja di lapangan (bengkel) dalam bentuk gambar kerja yang dilengkapi dengan keterangan-keterangan berupa kode-kode atau simbol-simbol yang memiliki satu arti, maksud, dan tujuan. Untuk membuat kode-kode atau simbol-simbol yang memiliki satu arti, maksud, dan tujuan dalam gambar teknik tersebut perlu menggunakan peralatan gambar yang benar.

Untuk membuat gambar yang baik dan memenuhi syarat serta dapat dipahami dengan mudah dan benar oleh orang lain, diperlukan peralatan yang memenuhi syarat dan teknik-teknik menggambar yang benar.

Peralatan yang diperlukan dalam menggambar teknik tersebut adalah sebagai berikut:

 

1. Meja gambar/mesin gambar

Meja gambar berarti meja yang digunakan untuk menggambar, terbuat dari papan kayu rata, kemiringannya dapat disesuaikan, di atasnya ditempatkan kertas gambar.

 


Gambar 2. Meja Gambar

Dari gambar tersebut, dapat diketahui dengan jelas komponen yang ada pada meja gambar, akan dijabarkan sebagai berikut.

a. Tiang horizontal

Tiang horizontal adalah penopang mesin untuk bergerak ke kanan dan ke kiri ada roda yang tersambung dibelakang tiang yang fungsinya untuk bergeser dan ``stopper`` untuk menghentikan roda saat tuas ditekan.

b.  Lengan Geser

Fungsi dari lengan geser adalah untuk menggeser dari lengan vertikal. Lengan geser berpenopang pada tiang horizontal. Tiang horizontal itulah yang menjadi landasan luncur apabila seorang drafter sedang menggambar pada posisi tertentu.

c. Tiang vertikal

Fungsi tiang vertikal adalah penopang headpro untuk dapat bergerak keatas dan kebawah dan berhubungan dengan tiang horizontal serta menempel di tiang pembantu tiang vertikal terdiri dari dua tuas rem, dan di dalamnya ada bandul sebagai penyeimbang Headpro.

d. Penggaris

Ada sepasang penggaris yang bisa didapatkan, yang pertama adalah penggaris panjang 45 cm dan yang kedua adalah penggaris pendek dengan panjang 20 cm.

e. Tiang Pembantu

Fungsi tiang pembantu adalah sebagai tatakan roda, fungsinya agar mesin mengambang di papan sehingga headpro dapat melakukan floating sehingga proses gambar menjadi lebih rapi dan baik. Hal yang paling inti dari tiang pembantu adalah untuk memaksimalkan pergeseran mesin menjadi lebih lebar sehingga mendapat luar area gambar yang lebih besar.

f. Headpro

Fungsi headpro seperti jangka, dapat berputar 360 derajat sehingga memungkinkan drafter dalam menggambar garis miring sesuai keinginan dan kecocokan gambar, fungsi headpro jika untuk  floating (mengambang) fungsi ini sangat penting untuk menggambar menggunakan Isograf, rapido, dan pensil magnetik agar gambar menjadi lebih rapi dan tidak kotor.

 

Meja gambar berfungsi sebagai alas untuk menggambar dan terdiri dari beberapa macam meja gambar sebagai berikut:

1)     Meja gambar biasa atau manual

Meja gambar jenis ini memiliki mekanisme yang sederhana, yakni tidak dapat diubah sudut elevasi atau kemiringan nya (fixed).

         **** (Tidak Perlu di gambar)****


Gambar 3. Meja Gambar Mannual/Biasa

2)     Meja gambar mekanik

           ****(Tidak Perlu di Gambar)****


Gambar 4. Meja Gambar Mekanik

 

Meja gambar jenis ini memiliki mekanisme dapat diatur sudut elevasi dan ketinggiannya secara mekanik.

3)     Meja gambar hidrolik

Meja gambar jenis ini memiliki mekanisme dapat diatur elevasi dan ketinggiannya dengan memanfaatkan tenaga hidrolik.

                                            ****(Tidak Perlu di Gambar)


Gambar 5. Meja Gambar Hidrolik

 

2. Kertas

Kertas gambar adalah media utama dalam menuangkan ide menggambar Teknik dengan menggunakan metode instrumen atau freehand. Berdasarkan jenis kertasnya, kertas gambar yang dapat digunakan untuk menggambar teknik adalah sebagai berikut:

a. Kertas Padalarang

b. Kertas manila

c. Kertas milimeter blok

d. Kertas roti dan

e. Kertas kalkir

 

Berikut ini jenis kertas yang digunakan untuk menggambar teknik dan banyak tersedia di pasaran.

a. Kertas Putih Tebal

Kertas jenis ini banyak digunakan untuk menyajikan gambar teknik. ukuran kertas putih yang standar berlabel A mulai dari A4 - A0. Kertas gambar yang sering digunakan adalah kertas putih (kertas Padalarang atau kertas manila) dan kertas kalkir. kertas Padalarang dan kertas manila adalah jenis kertas yang tidak tembus cahaya, tebal, sering digunakan kan untuk membuat gambar dengan pensil, dan kadang-kadang juga dengan tinta.

Ukuran gambar teknik sudah ditentukan berdasarkan standar. Ukuran pokok kertas gambar adalah A0 adalah 1 m² dengan perbandingan 2:1 (panjang: lebar). Ukuran A1 diperoleh dengan membagi dua ukuran panjang A 0. Ukuran A2 diperoleh dengan membagi dua ukuran panjang A1.

Tabel 1. Ukuran Kertas

 

 

b. Kertas Kalkir

Kertas kalkir adalah kertas tembus pandang yang digunakan oleh para drafter untuk merancang desain atau gambar. Dengan adanya kertas kalkir ini, para pendesain dapat lebih mudah menyelesaikan gambar yang dibuat. Untuk menggunakan kertas kalkir ini terbilang sangat mudah dibanding dengan kertas lain karena kertas ini dirancang dengan struktur seperti sebuah kaca bening yang dapat dilihat tembus dari permukaan ke bagian belakang kertas kalkir tersebut. Kertas kalkir adalah bagian terakhir dari penyelesaian sebuah desain.

Dengan kata lain, kertas kalkir adalah kertas yang tembus cahaya (transparan) sering digunakan untuk membuat gambar dengan tinta yang merupakan proses lanjutan dari pembuatan gambar pensil untuk mempermudah dalam penggandaan (reproduksi).

 

c. Kertas berpetak/milimeter blok

Kertas milimeter block adalah sebutan untuk kertas dengan ukuran mili meter dan berkotak-kotak kecil. Disebut kertas milimeter block karena dalam satu kotak persegi 1 x 1 cm terdapat 10 x 10 mm².

 

 

Cara Melipat Kertas Gambar

Melipat kertas gambar ada aturannya. Untuk standar melipat kertas yang ditemukan, baru dari standar Jerman yaitu DIN 824. DIN adalah singkatan dari Deutsches institute fur normung. Deutsches institute fur normung (DIN) adalah organisasi nasional Jerman yang mengatur mengenai standardisasi dan merupakan badan anggota iso.

Sebagai informasi tambahan, pada standar Din 824 ini ada beberapa tipe cara melipat kertas yaitu: tipe a, b, dan c. Untuk cara melipat kertas yang sering digunakan pada ilmu teknik otomotif hanya ada dua tipe yaitu A dan C.

 

a.    Pada tipe A, bagian kertas sebelah kiri diberi sisa ruang yang nantinya dibuat lubang dengan alat pelubang kertas (perforator). Metode ini akan mempermudah kertas gambar disimpan di penyimpanan dokumen dengan penjepit seperti ordner.

 


 

b.    Pada tipe C, merupakan cara lipatan kertas yang lebih sederhana. Kertas ukuran besar dilipat sampai bahasa Inggris berukuran kecil (A 4). Tidak ada bagian yang dilubangi seperti pada tipe a. Untuk menyimpan kertas gambar yang dilipat dengan tipe ini dibutuhkan sebuah kotak.

 


 

1). Melipat Kertas A0

Layout lipatan di atas adalah langkah-langkah melipat kertas gambar ukuran a0 berdasarkan standar Din 824. Kemudian dilanjutkan dengan langkah melipat keseluruhan dari kertas seperti pada gambar dibawah ini.

 


 

Setelah mendapatkan layout dari lipatan, lipat lah perlahan sampai pada liputan ke-7 atau merupakan tahap pelipatan lipatan ke-1 sampai lipatan ke-7

 


Gambar diatas menunjukkan hasil akhir lipatan yang sudah jadi. Perhatikan posisi title block (ya nanti akan ditempatkan etiket) harus ada di depan. Bagian sisi sebelah kiri dapat dilubangi untuk penyimpanan di ordner/sneilhecter. Penyimpanan ukuran yang masih diperbolehkan untuk ukuran 210 mm dapat menjadi 207 - 215 mm, sedangkan ukuran 297 mm dapat dari 292 - 307 mm.

 

2). Melipat kertas A1

 


Berikut ini adalah langkah-langkah melipat kertas gambar ukuran A1 berdasarkan standar Din 824 tipe a.

Dari luasan kertas A1 dengan panjang 841 mm dan lebar 594 mm dibagi menjadi 6 bagian dengan ukuran jarak lompatan dengan dimensinya masing-masing. Lipatan ke-1 memiliki jarak 210 mm dari sisi tepi kertas. Lipatan ketiga memiliki jarak 190 mm dari sisi kertas sebrangnya. Lipatan kelima memiliki jarak 251 mm dari muatan ketiga. Kelipatan ke-4 adalah pembagian dari jarak 251 mm antara lompatan ke-3 dan keempat dan ke-5. Kemudian lipatan terakhir yaitu lipatan ke-6 ada lipatan di tengah-tengah dari sisi lebar kertas A1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat layar kelipatan dari kerajaan satu tipe a di bawah ini.


Gambar diatas menunjukkan hasil akhir lipatan yang sudah jadi. Perhatikan posisi titleblock harus ada di depan bagian sisi sebelah kiri dapat dilubangi untuk penyimpanan di ordner. Penyimpangan ukuran yang masih diperbolehkan adalah ukuran 210 mm menjadi 207 - 215 mm sedangkan ukuran 297 mm dapat dari 292 -307 mm.

 

3)    melipat kertas A2

Di bawah ini adalah langkah-langkah melipat kertas gambar ukuran A2 berdasarkan standar Din 824 tipe a. Simak caranya berikut ini.

 



Gambar diatas menunjukkan hasil akhir lipatan yang sudah jadi. Perhatikan posisi title block harus ada di depan. Bagian sisi sebelah kiri dapat dilubangi untuk penyimpanan di ordner. Penyimpanan ukuran yang masih diperbolehkan adalah sebagai berikut. Ukuran 210 mm dapat menjadi 207-215 MM sedangkan ukuran 297 mm dapat dari 292- 307 mm.

 

4). Melipat kertas A3

Di bawah ini adalah langkah-langkah melipat kertas gambar ukuran a3 berdasarkan standar Din 824 tipe a. Simak caranya berikut ini.

Lipatan pada kertas A3 hanya menggunakan 2 lipatan saja. Lipatan ke-1 vertikal dengan jarak dari tepi sisi etiket (title block) 190 mm. Pada sisi kertas yang lain disiapkan untuk lipatan kedua dengan jarak 125 mm.

 



 

3.   Pensil

Peserta didik yang belajar menggambar dan para juru gambar hendaknya mempunyai perlengkapan dengan pilihan pensil yang baik dan diruncingkan dengan benar, dengan ujung dari berbagai derajat kekerasan, seperti misalnya : 9 H, 8H, 7H, dan 6 H, (Hard = Keras); 5 H dan 4 H (Kerasnya Sedang); 3 H, 2 H (sedang) dan H serta F ( Lunak sedang).

 

Tabel 2. Tingkat Kekerasan Pensil

 

Motif pensil yang harus digunakan untuk berbagai tujuan tergantung dari jenis garis yang diinginkan, jenis kertas yang digunakan, dan kelembaban yang mempengaruhi permukaan kertas. Standar kualitas garis akan berpengaruh dengan pilihan, akan tetapi bagi juru gambar hendaknya menyediakan sebuah pensil 6 h untuk garis konstruksi tipis dalam pekerjaan bagan susunan karena diperlukan kecermatan. Sebuah pensil 4 h untuk menggaris ulang garis jadi (garis ukuran, dari sumbu dan garis objek tidak tampak), sebuah pensil 2H untuk garis objek tampak, dan f atau h untuk semua pembentukan huruf dan pekerjaan tangan saja.

Dengan kata lain, pensil dapat dibedakan menurut komposisi. Huruf b menginformasikan ketebalan (boldness), yang berarti kandungan grafitnya lebih banyak. Sedangkan huruf H menginformasikan kekerasan komposisi lead-nya, yang berarti kandungan tanah liatnya lebih banyak. pensil dengan tanda F berarti komposisinya sangat tepat untuk diraut hingga mendapatkan keruncingan maksimal. Sementara angka di depan huruf memperlihatkan tingkat ketebalan atau kekerasan komposisi suatu pensil. Misalnya 2 H akan lebih keras daripada H atau 2 B akan lebih lembut dan tebal dibandingkan B. HB berarti pensil memiliki kedua sifat keras dan tebal.

Warna pensil memperlihatkan area produksinya. Pabrik-pabrik di Amerika Utara memberi warna kuning, Jerman dan Brazil memberi warna hijau, India dan beberapa wilayah Asia memberi warna hitam dan merah. Swiss memberi warna merah. sedangkan Inggris memberi warna kuning dan hitam.

 

a. Jenis-jenis pensil

1). Pensil batang

Pensil batang juga memiliki standar kekerasan yang bervariasi titik tingkat kekerasan pada pensil model ini digunakan menurut fungsinya.

 

2). Pensil mekanik

Pensil mekanik dapat diisi ulang, dan memiliki variasi ketebalan garis yang dihasilkan. memiliki identitas berupa angka, artinya semakin besar angkanya maka garis yang dihasilkan pun semakin tebal.

                                         ****(Tidak Perlu di Gambar)****

Gambar Pensil Mekanik

b. Cara menggunakan pensil

Waktu digunakan, arahkan pensil dengan kemiringan 80 ke arah tarikan garis yaitu ke kanan, dan ketika menarik garis pensil harus sambil diputar dengan telunjuk dan ibu jari.

 


 

 

 

 

4.   Mistar/Penggaris

Mistar/penggaris ini merupakan alat gambar yang berfungsi sebagai alat bantu untuk membuat garis lurus dan sebagai alat ukur dengan ketelitian 1 MM dan ada juga yang 0,5 mm dan terbuat dari baja atau plastik.

a. Jenis-jenis mistar atau penggaris

Ada 4 jenis mistar/penggaris yang sering dipakai dalam menggambar teknik yang dijabarkan sebagai berikut.

1).   Mistar/Penggaris gambar T

Salah satu jenis mister yang sering digunakan untuk menggambar teknik adalah mistar gambar-T. Disebut demikian karena jenis mister ini memiliki bentuk seperti huruf T. Mistar jenis ini digunakan untuk menarik garis mendatar. Cara penggunaannya dengan menggeser gesekan ujung penuntun ke tempat yang akan diberi garis. Ujung penonton itu biasanya ada di tepi sebelah kiri papan gambar dan sering disebut bagian kepala. 

 

                            ****(Tidak Perlu di Gambar)****

                    

2).   Mistar/penggaris segitiga

Selain mistar gambar-T, ada bola jenis mistar segitiga gambar. Mistar model ini banyak tersedia di toko-toko alat tulis. Ada dua jenis mistar segitiga, yaitu mistar segitiga gambar 45 dan mistar segitiga gambar 30 x 60.

Kedua mistar segitiga gambar tersebut memiliki fungsi yang sama, sebab keduanya memiliki siku-siku. namun kok mah kebanyakan orang menggunakan mistar segitiga gambar 30 x 60 karena memiliki kaki tegak lurus dan panjang. Cara penggunaannya mula-mula dengan menumpukkan kakinya (bidang yang mendatar) pada daun mistar gambar-T. Kemudian telapak dan jari jari tangan kiri menekan 2 mistar gambar-T dan mistar segitiga gambar itu sekaligus.

 

                             ****(Tidak Perlu di Gambar)

                        

3). Skala inci dan kaki

Jenis mistar seperti ini berbentuk seperti mistar panjang yang sering digunakan. Akan tetapi, mempunyai perbedaan yang signifikan. Mistar skala ini memiliki jenis yang beragam sesuai tipe yang digunakan untuk jenis teknik gambar. Fungsi skala inci dan kaki ini adalah untuk memperkecil atau memperbesar ukuran suatu objek dalam suatu perbandingan tetap, seperti 1/8,1/4, atau 1/2.

4). Skala metrik

Jenis mistar skala ini lebih sering dipakai oleh masyarakat yang sering menggunakan meter sebagai standar pengukuran linear. Di Indonesia sekarang ini bukan hal yang asing. Pengukuran panjang, volume, permukaan, berat dan sebagainya. Penggunaan skala ini adalah termasuk skala matrix dan sah digunakan sebagai standar internasional atau dunia, meskipun ada sebagian kecil negara yang belum menggunakannya. Skala ini berguna untuk memperbesar atau memperkecil ukuran gambar.

5).   Busur Derajat

Busur derajat merupakan alat bantu untuk mengukur suatu sudut. Busur derajat adalah alat yang digunakan untuk mengukur serta menggambar sudut. Alat ini biasanya berbentuk setengah lingkaran, tetapi tersedia juga busur derajat versi lingkaran penuh 360 derajat.

 

 

b.    Cara Menggunakan Sepasang Penggaris Segitiga

Sepasang penggaris segitiga digunakan untuk menarik garis tegak, miring, ataupun sejajar. Bahan penggaris yang digunakan adalah mika transparan karena ringan. Biasanya digunakan sepasang segitiga yaitu segitiga dengan sudut 45 - 45 dan, segitiga dengan sudut 60 - 30.

1.  Sediakan sepasang mistar segitiga dan sebuah kertas gambar, untuk ukuran kertas gambar dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari gambar yang akan dikerjakan. Sebelum segitiga atau alat jenis ini dipakai, sebaiknya diperiksa dahulu dengan ketentuan sebagai berikut:

a.    tapi mistar (segitiga) harus rata dan

b.    harus benar-benar siku (90).

2.  setelah diperiksa dan ternyata alat tersebut dalam keadaan baik maka segitiga tersebut dapat digunakan sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk membuat garis lurus atau membuat garis tegak lurus.

c. Cara Menggunakan Penggaris T

1.   Penggaris T terdiri dari dua bagian, bagian mistar panjang dan bagian kepala berupa mistar pendek tanpa ukuran yang bertemu dan membentuk sudut 90 .

Penggaris T ditempatkan pada meja gambar. Pastikan penggaris T terpasang dengan benar. Penggaris T dapat digunakan langsung untuk membuat garis horizontal.

                    

2.   Penggaris T dapat juga digunakan untuk dudukan pada penggaris segitiga sehingga dapat membuat garis vertikal secara tegak lurus.

 

 

 

 

Gambar Penggunaan Penggaris

 

d.    Menggunakan Busur Derajat

Belajar menggunakan alat ini relatif mudah. Dengan memahami bagaimana bagian-bagian busur derajat digunakan bersama serta mengikuti beberapa langkah mudah berikut, pasti menjadi seorang ahli sudut dalam waktu singkat.

 Mengukur Sudut dengan Busur Derajat

1).   Perkirakan Ukuran Sudut yang Dimiliki.

Sudut dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok: lancip, tumpul, dan siku-siku. Sudut lancip berukuran sempit (kurang dari 90 derajat), sudut tumpul berukuran lebar (lebih besar dari 90 derajat), dan sudut siku-siku tepat berukuran 90 derajat (dua garis yang membentuknya saling tegak lurus).                                                

                            ****(Tidak Perlu di Gambar)****


Keterangan:  Perkiraan Sudut Sumber: Syaifi Abdurrahman

Sudut dapat diidentifikasi dari kategori sudut yang hendak diukur hanya dengan melihatnya. Menentukan kategori sudut pada langkah pertama membantu mengidentifikasi skala mana pada busur derajat yang harus digunakan. Secara sepintas, dapat diketahui sudut tersebut tergolong lancip karena ukurannya kurang dari 90 derajat.

2).   Posisikan Pangkal atau Puncak Sudut yang Ingin Diukur pada Titik Pusat (Pusat Busur).

Lubang kecil di pertengahan garis dasar busur derajat adalah pangkalnya. Buatlah puncak sudut berimpit dengan pusat persilangan pada pangkal tersebut!

                    ****(Tidak Perlu di Gambar)****


Keterangan : Posisikan Pangkal pada Titik Pusat Sumber: Syaifi Abdurrahman


3).    Putarlah Busur Derajat untuk Membuat Salah Satu Kaki Sudut Berimpit dengan Garis Dasar Busur Derajat.

Posisikan puncak sudut pada pangkal busur derajat, lalu secara perlahan putarlah busur derajat sehingga kaki sudut tersebut jatuh di atas garis dasar busur derajat. Garis dasar busur derajat sejajar dengan tepian busur derajat, tetapi garis dasar bukan pinggiran busur derajat yang rata tersebut. Garis dasar berimpit dengan pusat pangkalnya (pusat busur) dan garis tersebut membentang sampai ke titik awal skala pada kedua sisi (kiri dan kanan).

4).    Ikuti Kaki Sudut (Garis) yang Berhadapan Naik ke Skala Ukuran pada Lengkung Busur Derajat.

Jika garis tersebut tidak melewati lengkung busur derajat, perpanjanglah sehingga melewatinya. Sebagai alternatif, dapat diletakkan di bagian tepi selembar kertas berimpit dengan kaki sudut (garis) lalu memperpanjang garis tersebut hingga melewati lengkung busur derajat. Angka yang dilewati oleh garis tersebut adalah ukuran sudut dalam satuan derajat.

5.   Jangka

Jangka adalah suatu alat yang digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur. Dengan kata lain, berfungsi untuk membuat lingkaran atau setengah lingkaran (lengkung/arc). Jangka biasanya terbuat dari besi, dan terdiri dari dua bagian/kaki yang dihubungkan oleh engsel dan dapat diatur bukaannya.

Salah satu kaki mempunyai jarum di ujungnya dan pensil di kaki yang lain, atau dapat juga memakai pena. Lingkaran dapat dibuat dengan menancapkan kaki yang berjarum di atas kertas dan menyentuhkan an-naml ke permukaan kertas, lalu memutar pensil dengan tumpuan kaki berjarum sambil menjaga sudut engsel agar tidak berubah. Jari-jari lingkaran dapat diubah dengan mengubah sudut yang dibentuk oleh engsel.

Berdasarkan ukurannya, jangka terbagi menjadi tiga jenis jangka yang dijabarkan sebagai berikut:

a.    Jangka besar digunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 100 sampai dengan 200 mm.

b.    Jangka menengah digunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 20 sampai dengan 100 mm.

c.    Jangka kaki yang digunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 5 sampai dengan 30 MM.

 

6. Mal

Pada gambar teknik, digunakan untuk membantu membuat bentuk-bentuk tertentu terutama bentuk yang sulit atau tidak dapat dibuat dengan menggunakan peralatan standar. Ada bermacam-macam alat yang digunakan untuk menggambar, penjabarannya adalah sebagai berikut.

 

a.    Mal huruf dan angka/ sablon huruf dan angka.

Mas jenis ini berfungsi untuk membentuk huruf dan angka standar yang digunakan pada gambar teknik. Malah ini memiliki ukuran huruf dan angka yang bermacam-macam seperti 0,25; 0,35; 0,5; 0,7; 1,4; 2mm.

            ****(Tidak Perlu di Gambar)****

                        

b.    Mal Lingkaran

Berfungsi untuk membuat bentuk lingkaran dengan diameter tertentu sesuai dengan diameter yang tersedia di mal lingkaran.

 

c. Mal Elips

Mall jenis ini berfungsi untuk membuat bentuk elips. Mal elips digunakan untuk membuat elips elips kecil. Sama dengan ma lingkaran, mall elit juga dilengkapi dengan 4 garis sumbu.

d.    Mal bentuk lain/umum

Mall jenis ini bisa digunakan untuk membentuk bentuk bentuk yang sederhana

e. Mal lengkung

Mall ini berfungsi untuk membuat garis lengkung/kurva. Dengan kata lain, mal lengkung berfungsi untuk melukiskan garis-garis lengkung istimewa yang tidak bisa dilukiskan oleh jangka dan alat lainnya, garis lengkung dapat juga digunakan untuk menggambar radius.

               ****(Tidak Perlu di Gambar)****

         

                                Gambar Mal Lingkaran dan Elips

 

7.   Penghapus Dan Pelindung Penghapus

Penghapus digunakan untuk menghapus garis pensil yang tidak berguna. Agar tidak merusak kertas gambar dan tidak meninggalkan warna pada kertas gambar makan gunakan penghapus putih yang halus.

Pelindung penghapus digunakan untuk menghilangkan garis yang berdekatan dengan alat ini garis-garis yang penting dapat terlindung dari penghapus yang tidak sengaja. Hanya garis atau bagian garis yang salah akan terhapus.

 

8.   Rapido

Rapido adalah alat gambar kertas kalkir dengan presisi (ketepatan) tinggi, namun juga dapat digunakan pada permukaan kertas biasa. memiliki mata spidol bernomor mulai dari 0,1 hingga 0,8. Ada pula jenis rapido yang kini jarang dipakai, yaitu trekpen (semacam pena yang disisipi tinta).

Komentar

  1. ISI KEHADIRAN DENGAN MENINGGGALKAN KOMENTAR

    KELAS - NAMA (HADIR)

    CONTOH : X TBSM 1 - EKO SUPRIYADI (HADIR)

    BalasHapus
  2. X TBSM 2 - Muhammad ilham(hadir)

    BalasHapus
  3. X TBSM 1 RAMA YUDHISTIRA (HADIR)

    BalasHapus
  4. X TBSM 2 ANSORULAH FATONI (HADIR)

    BalasHapus
  5. X TBSM 3-DIKA FERNANDI ARDIANTO (HADIR)

    BalasHapus
  6. X TBSM 3 ADHE NOVA SANJAYA (HADIR)

    BalasHapus
  7. X TBSM 3 ANGGA DESTALANA MUSDIONO (HADIR)

    BalasHapus
  8. X TBSM 1 Aditya bima nugraha
    (Hadir)

    BalasHapus
  9. X TBS 3 Slamet Farizal (HADIR)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proyeksi Piktorial (3D) Pertemuan Ke-13 - Gambar Teknik Kelas X SMK

GAMBAR TEKNIK OTOMOTIF - PERTEMUAN KE-4 GARIS GAMBAR TEKNIK KELAS X SMK

GAMBAR TEKNIK - Pertemuan Ke-10 s/d 12 KONSTRUKSI GEOMETRI